Skip to main content

Menetapkan Tarif Sebagai Penerjemah Lepas



Saat menjadi pekerja lepas, tidak hanya penerjemah, satu pertanyaan yang pasti muncul adalah seberapa tinggi harga atau tarif yang harus kita tetapkan untuk jasa kita.

Jika tarif yang ditetapkan terlalu tinggi, orang-orang tidak akan mau menggunakan jasa kita. Jika tarif yang ditetapkan terlalu rendah, kita hanya akan membuat lelah diri sendiri untuk imbalan yang tidak pantas. Demi menemukan jawaban atas dilema tersebut, saya akhirnya menonton video yang melibatkan salah satu penerjemah senior di Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI). Untungnya video tersebut memberikan saya nasihat untuk menentukan harga jasa saya.

Berdasarkan yang saya tonton, harga atau tarif jasa kita harus selalu di atas tarif minimum yang telah kita tentukan masing-masing, tetapi berada dalam cakupan harga pasar. Tarif minimum adalah tarif terendah yang kita dapat terima yang ditentukan dengan menghitung jumlah kata per hari yang dapat kita terjemahkan, jumlah jam dan hari kerja kita dalam satu bulan dan jumlah uang yang kita butuhkan untuk hidup dalam satu bulan. 

Rumus tarif minimum adalah jumlah uang yang kita butuhkan dalam sebulan dibagi dengan jumlah hari kerja dan dibagi lagi dengan jumlah jam kerja. Hasil dari perhitungan tersebut adalah tarif per jam minimum kita. Hasil tersebut juga dapat dibagi lebih lanjut dengan jumlah kata yang dapat kita terjemahkan dalam satu jam dan dari hasil pembagian tersebut kita bisa mendapatkan tarif per kata minimum.

Sementara itu, harga pasar adalah tarif yang biasanya ditawarkan oleh pesaing kita. Ini merupakan indikator penting untuk memastikan bahwa kita tidak menetapkan harganya terlalu tinggi atau terlalu rendah dibandingkan dengan pesaing kita. 

Selain penetapan harga, satu hal penting lainnya yang saya pelajari dari video tersebut adalah menaikkan harga atau tarif itu lebih sulit dibandingkan dengan menurunkannya, terutama saat kita bekerja sebagai pekerja lepas yang tidak memiliki daya tawar-menawar terhadap perusahaan yang mempekerjakan kita. Ini merupakan satu hal yang saya pelajari mengenai monetisasi dalam gim; kita selalu dapat menurunkan harga di kemudian hari, tetapi kita tidak dapat menaikkan harga tanpa menghadapi risiko kehilangan pelanggan.

Saya merekomendasikan untuk menonton video tersebut seluruhnya, tetapi jika karena berbagai alasan Anda tidak dapat menontonnya, semoga ringkasan saya dapat membantu!

Comments

Popular posts from this blog

Apakah Gelar Sarjana Sastra Inggris Dibutuhkan Untuk Menjadi Penerjemah?

  Bagi orang-orang yang ingin menjadi penerjemah, pertanyaan yang mungkin muncul dalam pikiran mereka adalah apakah gelar sarjana sastra Inggris (atau bahasa asing lain) dibutuhkan untuk membangun karier di bidang ini.  Ini merupakan pertanyaan yang bagus. Menjadi penerjemah membutuhkan penguasaan atas dua bahasa, maka dari itu dapat dipahami apabila orang-orang bertanya apakah mereka membutuhkan gelar yang setidaknya menunjukkan kemampuan mereka dalam berbahasa. Oleh karena itu, apakah memasuki jurusan sastra Inggris diperlukan untuk menjadi penerjemah? Singkat cerita tidak. Namun, memang gelar ini dapat membantu dalam beberapa kasus. Saya memang telah menemukan beberapa lowongan penerjemah yang secara khusus menyebutkan bahwa posisi itu harus diisi oleh lulusan sastra Inggris (contohnya jika ingin melamar menjadi ahli penerjemah muda di instansi pemerintah), tetapi ini tidak wajib dimiliki. Nilai dari jurusan sastra Inggris adalah pendidikan dan jaringan sosial yang di...