Skip to main content

Kesalahan Karier Saya yang Anda Dapat Hindari



Seperti halnya manusia lainnya, saya melakukan kesalahan. Beberapa dari kesalahan tersebut berkaitan dengan karier saya dan saya juga masih merasakan penyesalan karena kebanyakan kesalahan tersebut. Terkadang bahkan saya sering bertanya kepada diri saya apa yang terjadi jika saya tidak melakukan kesalahan tersebut. Orang-orang berkata bahwa tindakan ini merupakan aktivitas paling menyedihkan, tetapi apa yang kita tahu sebagai benar dalam pikiran kita dan bagaimana tubuh kita bereaksi terhadap hal tersebut tidak selalu sejalan.

Lantas, kalau kita memiliki penyesalan yang terbesit di kepala kita, apa yang harus dilakukan? Di saat itulah saya menyadari bahwa daripada memikirkan terus kesalahan saya, lebih baik saya membagi pengalaman saya. Masa lalu tidak dapat diubah, tetapi mungkin saya dapat mencegah orang lain untuk melakukan kesalahan yang sama.

Banyak hal yang saya anggap sebagai kesalahan saya, tetapi supaya post ini tidak terlalu panjang, saya akan fokus pada beberapa kesalahan karier saya atau kesalahan yang saya lakukan dalam perkembangan profesional saya.

Mungkin kesalahan pertama yang saya lakukan adalah tidak mencoba mencari lowongan magang yang cocok dengan minat saya, yakni menulis. Saat itu, mencari pekerjaan dan lowongan merupakan suatu hal yang tidak asing dan menakutkan bagi saya meskipun sekarang saya sudah terbiasa. Hasilnya, saya malah magang di tempat yang saya kenali dan tidak sejalan dengan minat saya.

Kesalahan kedua saya adalah tidak mencari pekerjaan segera setelah saya menyelesaikan skripsi. Ini berhubungan dengan betapa saya meremehkan susahnya mencari kerja. Meluangkan waktu untuk beristirahat setelah menyelesaikan skripsi itu memang boleh-boleh saja, tetapi pencarian kerja harusnya dimulai sebelum saya lulus. Ketakutan saya terhadap pencarian pekerjaan juga berpengaruh dalam hal ini.

Kesalahan ketiga saya adalah tidak menggunakan Instagram lebih awal saat mencari lowongan kerja, terutama magang. Terdapat banyak lowongan kerja yang diunggah di platform seperti LinkedIn dan Jobstreet, tetapi saya melihat banyak pengumuman yang diunggah di Instagram yang tidak ada di platform tersebut, terutama lowongan magang.

Jadi, inilah beberapa hal yang saya harap dapat dihindari. Mungkin sudah terlambat untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan ini, tetapi saya harap ini belum terlambat bagi Anda!

Comments

Popular posts from this blog

Apakah Gelar Sarjana Sastra Inggris Dibutuhkan Untuk Menjadi Penerjemah?

  Bagi orang-orang yang ingin menjadi penerjemah, pertanyaan yang mungkin muncul dalam pikiran mereka adalah apakah gelar sarjana sastra Inggris (atau bahasa asing lain) dibutuhkan untuk membangun karier di bidang ini.  Ini merupakan pertanyaan yang bagus. Menjadi penerjemah membutuhkan penguasaan atas dua bahasa, maka dari itu dapat dipahami apabila orang-orang bertanya apakah mereka membutuhkan gelar yang setidaknya menunjukkan kemampuan mereka dalam berbahasa. Oleh karena itu, apakah memasuki jurusan sastra Inggris diperlukan untuk menjadi penerjemah? Singkat cerita tidak. Namun, memang gelar ini dapat membantu dalam beberapa kasus. Saya memang telah menemukan beberapa lowongan penerjemah yang secara khusus menyebutkan bahwa posisi itu harus diisi oleh lulusan sastra Inggris (contohnya jika ingin melamar menjadi ahli penerjemah muda di instansi pemerintah), tetapi ini tidak wajib dimiliki. Nilai dari jurusan sastra Inggris adalah pendidikan dan jaringan sosial yang di...